Memasuki awal tahun 2011, Kab Lumajang memperoleh kehormatan untuk menggelar event Taekwondo Se- Jawa Timur. Ini menyusul kepastian Kab Lumajang untuk menjadi tuan rumah Kejurda Taekwondo Senior 2011. Rencananya, ratusan atlet dari berbagai daerah di Jawa Timur akan bertanding di GOR 'Wira Bhakti' Lumajang termasuk para atlet Puslatda Jatim 100.
Ketua Panitia Kejurda Taekwondo Senior 2011, Binar Azwar Anas menjelaskan sesuai jadwal kejuaraan ini akan berlangsung dua hari, Sabtu dan Minggu (22 - 23 Januari 2011). '' Satu hari sebelum bertanding, peserta melakukan her registrasi,'' jelas Binar Azwar Anas. Semua kegiatan Kejurda ini dipusatkan di GOR ' Wira Bhakti'.
Lebih lanjut Binar mengungkapkan para peserta Kejurda Senior ini berasal dari Kab / Kota di Jawa Timur. '' Panitia Kejurda sangat mengharapkan seluruh Kab / Kota di Jawa Timur mengirimkan para atletnya,'' katanya penuh harap. Terlebih hampir seluruh daerah Kab / Kota di Jawa Timur sudah ada kepengurusan Taekwondo. Seraya menambahkan Kejurda ini juga akan diikuti para Atlet Puslatda Jawa Timur 100. '' Kejurda ini merupakan kesempatan memberikan nilai tersendiri bagi para atlet,'' tambah Binar. Selain memberikan pengalaman bertanding, para peserta Kejurda Senior ini bisa melihat dari dekat kekuatan lawan termasuk kemampuan dari atlet Taekwondo yang masuk dalam Puslatda Jatim 100. '' Tentu ini termasuk Kejurda Senior jarang terjadi,'' imbuhnya.
Menurut Binar Awar Anas, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dengan penyelenggaraan Kejurda Senior 2011. '' Salah satunya membina persatuan dan kesatuan di dalam bidang olah raga Taekwondo Indonesia,'' ungkapnya. Sehingga terjalin persahabatan antar daerah khususnya di Jawa Timur. Selain itu, merupakan implementasi program Pengurus Taekwondo Propinsi Jawa Timur dalam melaksanakan kaderisasi. '' Dalam jangka panjang diharapkan mampu membawa nama harum daerah, negara dan bangsa Indonesia di tingkat internasional,'' tandasnya.
Selengkapnya "Lumajang Tuan Rumah Kejuarda Taekwondo Senior 2011..."
Rabu, 19 Januari 2011
Sabtu, 08 Januari 2011
Visi Dan Misi
Visi Dan Misi UKM Taekwondo Unmuh Jember
Visi UKM
* Sebagai wadah bagi civitas akademika dalam menimpa pribadi – pribadi yang tangguh
* Menjadi pemersatu bagi pribadi – pribadi dari berbagai disiplin keilmuan dalam lingkup Universitas Muhammadiyah Jember
Misi UKM
* Menciptakan pribadi - pribadi yang berani menyuarakan dan memperhatikan kebenaran
* Menciptakan pribadi – pribadi yang tangguh dalam menghadapi masalah
* Menjadikan pribadi yang berani dan memiliki sifat rendah hati
Selengkapnya "Visi Dan Misi..."
Visi UKM
* Sebagai wadah bagi civitas akademika dalam menimpa pribadi – pribadi yang tangguh
* Menjadi pemersatu bagi pribadi – pribadi dari berbagai disiplin keilmuan dalam lingkup Universitas Muhammadiyah Jember
Misi UKM
* Menciptakan pribadi - pribadi yang berani menyuarakan dan memperhatikan kebenaran
* Menciptakan pribadi – pribadi yang tangguh dalam menghadapi masalah
* Menjadikan pribadi yang berani dan memiliki sifat rendah hati
Selengkapnya "Visi Dan Misi..."
Label:
Organisasi,
Taekwondo
Jumat, 07 Januari 2011
Filosofi Taekwondo
Falsafah Taekwondo sangat khusus, tapi apa yang membuatnya begitu istimewa? Jika kita belajar dari buku-buku filsafat, kita cenderung untuk tidak memperhatikannya, karena falsafah atau filsafat itu cenderung tidak berhubungan dengan kehidupan kita sebenarnya. Tetapi sejak Taekwondo terhubung dengan kehidupan kita seperti setiap kehifupan kita sehari-hari, kita seharusnya tidak pernah lupa dengan filosofi dari taekwondo itu sendiri.
Falsafah dari Taekwondo yakni, salah satu tindakan yang dapat kita pelajari dari tindakan lain,dalam kegiatan sehari-hari. Filosofi Taekwondo mewakili prinsip-prinsip dan perubahan dalam pergerakan manusia. Hal ini juga merupakan prinsip-prinsip hidup kita, karena hidup terdiri dari gerakan itu. Karena itu, kami dapat katakan itu adalah filosofi Taekwondo sendiri. Kita bisa memahami filosofi dari Taekwondo dengan melakukan Taekwondo, dan ini akan membantu kita memahami pengertian yang lebih baik dan peningkatan kehidupan kita. Prinsip-prinsip Taekwondo dapat dijelaskan dalam beberapa cara, tetapi di sini kita akan menjelaskan itu cukup dengan prinsip “Sam Jae” [Tiga Elemen] dan yang “Eum” [atau yang Negatif atau kegelapan] dan “Yang” [yang positif atau kecerahan]. “Sam Jae” merujuk kepada “Cheon” [di langit], “Ji” [Bumi], dan “Dalam” [manusia] dan prinsip-prinsip tentang mereka. Oriental di negara-negara, telah diakui sebagai pusat prinsip yang menjelaskan perubahan dari segala sesuatu di dunia. “Sam Jae” dan perubahan “Eum” dan “Yang” merupakan “Delapan Trigrams untuk Ramalan” dalam “Buku Perubahan.” Prinsip Jae Sam telah ditekankan dalam oriental negara, khususnya di Korea. Jika Anda memahami prinsip dari Taekwondo, Anda dapat memahami semua kemampuan dan rohani kedalaman Taekwondo. Prinsip Eum dan Yang juga telah ditekankan dalam oriental negara sebagai pusat prinsip kehidupan. Ia mempertahankan bahwa semuanya memiliki sisi berlawanan. Prinsip ini menjelaskan berbagai bentuk perubahan, tetapi berasal dari “Taegeuk” [Great Absolute], yang merupakan klaim yang paling Eum dan Yang adalah satu dan sama. Jika kita memahami Taekwondo menurut prinsip ini, kita akan menemukan solusi, dan terus berubah keterampilan, kami tidak akan pernah terhenti, dalam situasi apapun. Setelah kita memahami prinsip-prinsip ini filosofis Taekwondo, kita dapat menemukan cara yang tepat untuk memahami dan mengembangkan kehidupan kita.
Selengkapnya "Filosofi Taekwondo..."
Label:
Taekwondo
Sejarah Taekwondo
Taekwondo merupakan seni bela diri yang cukup dikenal di Indonesia, bahkan di dunia. Seni bela diri ini bermula di Korea sejak ribuan tahun lalu. Taekwondo yang mengalami perkembangan seperti sekarang ini, punya masa lalu yang cukup panjang.
Untuk mengungkap sejarah taekwondo ini, para ahli sejarah membaginya menjadi 4 periode, yaitu masa kuno, masa pertengahan, masa modern, dan masa kini.
1) Masa Kuno
Pada hakikatnya, Tuhan menciptakan manusia dengan insting untuk melindungi dan mempertahankan dirinya dari segala ancaman. Namun, pada masa kuno ini, manusia melindungi dirinya hanya menggunakan tangan kosong. Maka secara alami, naluri ini membimbing mereka untuk menciptakan teknik bertarung dengan tangan kosong pula.
Kemudian, melalui pengalaman menghadapi musuh, mereka mulai dapat mengembangkan teknik-teknik tertentu dalam bertarung. Para ahli sejarah meyakini bahwa inilah yang menjadi dasar dari Taekwondo.
Pada zaman kuno ini, tepatnya 57 SM, berdiri 3 kerajaan di Korea yang mengenal seni bela diri Taekwondo. Dulu sebutannya bukan Taekwondo, melainkan Subak, Taekkyon, Takkyon, dan lain-lain. Ketiga kerajaan itu adalah Silla, Koguryo, dan Paekje.
Kerajaan-kerajaan ini sering menggelar perlombaan seni bela diri dalam acara ritualnya. Masing-masing melatih para ksatria untuk dijadikan sebagai salah satu kekuatan kerajaan untuk bersaing dengan kerajaan lainnya. Di Kerajaan Koguryu, para ksatria ini tergabung dalam “Sonbae”. Sementara di Silla dikenal dengan sebutan “Hwarangdo”.
Dalam sebuah catatan kuno Silla, latihan seni bela diri ini menjadi sesuatu yang penting dan harus dipelajari di kerajaan ini. Catatan kuno ini juga menggambarkan kehidupan para “Hwarang”, sebutan untuk para ksatria yang mempelajari Hwarangdo. Mereka hidup dan berkumpul secara berkelompok berdasarkan teknik mereka pelajari, seperti Subak, pedang, berkuda, dan lain-lain.
Sementara di Kerajaan Koguryu, Taekwondo dikenal dengan sebutan Taekkyon. Menurut catatan sejarah, para ksatria Sonbae dilatih untuk kompetisi Taekkyon pada saat perayaan nasional. Pada abad ke 4 masehi, seni bela diri ini mulai berkembang di masyarakat. Sekolah Beladiri pun mulai bermunculan.
2) Masa Pertengahan
Lanjut pada masa pertengahan, berdiri Dinasti Koryo (918-1392 SM) di Korea. Di wilayah Dinasti Koryo, bela diri Taekkyon mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kontes Taekkyon yang disebut dengan "Subakhui" sangat menarik minat para raja dari dinasti ini.
Taekkyon bahkan dijadikan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan di Dinasti Koryo. Kemampuan akan beladiri ini dapat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Akan tetapi pada masa ini, teknik taekkyon juga tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh.
Namun, menjelang akhir pemerintahan Dinasti Koryo, peralatan senjata api mulai digunakan. Hal ini membuat ilmu bela diri mulai ditinggalkan.
3) Masa Modern
Menginjak masa modern, yakni sekitar 1392 sampai 1910, di Korea muncul Dinasti Yi. Pada masa ini, perkembangan Taekkyon mulai menyurut. Dinasti Yi didominasi oleh ajaran Konfusius yang lebih mengutamakan kebudayaan daripada seni beladiri.
Oleh sebab itu, taekkyon mengalami kemunduran. Selain itu, masa tersebut juga merupakan zaman penjajahan Jepang terhadap bangsa Korea.
4) Masa Kini
Pascakemerdekaan Korea dari jajahan Jepang, seni bela diri kembali bermunculan di negara tersebut. Pada saat itu, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mengalami perubahan. Banyak ahli seni bela diri yang mendirikan sekolah untuk bela diri.
Hal yang penting, berkat hubungan kerja sama yang baik di antara sekolah-sekolah bela diri tersebut, akhirnya menimbulkan penyatuan berbagai nama seni bela diri mereka dengan sebutan Tae Kwon Do. Hal ini berlangsung pada 1954.
Kemudian, tanggal 28 Mei 1973, organisasi dunia yang mewadahi beladiri taekwondo pun didirikan dan diberi nama World Taekwondo Federation (WTF).
Kini, ada 156 negara yang ikut bergabung dan menjadi anggotanya. Taekwondo mulai berkembang menjadi sebuah olahraga sejak diikutsertakan pertama kali dalam ajang Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan. Lebih dari 50 negara di dunia kini mempraktikan taekwondo, termasuk Indonesia. ) Selengkapnya "Sejarah Taekwondo..."
Untuk mengungkap sejarah taekwondo ini, para ahli sejarah membaginya menjadi 4 periode, yaitu masa kuno, masa pertengahan, masa modern, dan masa kini.
1) Masa Kuno
Pada hakikatnya, Tuhan menciptakan manusia dengan insting untuk melindungi dan mempertahankan dirinya dari segala ancaman. Namun, pada masa kuno ini, manusia melindungi dirinya hanya menggunakan tangan kosong. Maka secara alami, naluri ini membimbing mereka untuk menciptakan teknik bertarung dengan tangan kosong pula.
Kemudian, melalui pengalaman menghadapi musuh, mereka mulai dapat mengembangkan teknik-teknik tertentu dalam bertarung. Para ahli sejarah meyakini bahwa inilah yang menjadi dasar dari Taekwondo.
Pada zaman kuno ini, tepatnya 57 SM, berdiri 3 kerajaan di Korea yang mengenal seni bela diri Taekwondo. Dulu sebutannya bukan Taekwondo, melainkan Subak, Taekkyon, Takkyon, dan lain-lain. Ketiga kerajaan itu adalah Silla, Koguryo, dan Paekje.
Kerajaan-kerajaan ini sering menggelar perlombaan seni bela diri dalam acara ritualnya. Masing-masing melatih para ksatria untuk dijadikan sebagai salah satu kekuatan kerajaan untuk bersaing dengan kerajaan lainnya. Di Kerajaan Koguryu, para ksatria ini tergabung dalam “Sonbae”. Sementara di Silla dikenal dengan sebutan “Hwarangdo”.
Dalam sebuah catatan kuno Silla, latihan seni bela diri ini menjadi sesuatu yang penting dan harus dipelajari di kerajaan ini. Catatan kuno ini juga menggambarkan kehidupan para “Hwarang”, sebutan untuk para ksatria yang mempelajari Hwarangdo. Mereka hidup dan berkumpul secara berkelompok berdasarkan teknik mereka pelajari, seperti Subak, pedang, berkuda, dan lain-lain.
Sementara di Kerajaan Koguryu, Taekwondo dikenal dengan sebutan Taekkyon. Menurut catatan sejarah, para ksatria Sonbae dilatih untuk kompetisi Taekkyon pada saat perayaan nasional. Pada abad ke 4 masehi, seni bela diri ini mulai berkembang di masyarakat. Sekolah Beladiri pun mulai bermunculan.
2) Masa Pertengahan
Lanjut pada masa pertengahan, berdiri Dinasti Koryo (918-1392 SM) di Korea. Di wilayah Dinasti Koryo, bela diri Taekkyon mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kontes Taekkyon yang disebut dengan "Subakhui" sangat menarik minat para raja dari dinasti ini.
Taekkyon bahkan dijadikan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan di Dinasti Koryo. Kemampuan akan beladiri ini dapat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Akan tetapi pada masa ini, teknik taekkyon juga tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh.
Namun, menjelang akhir pemerintahan Dinasti Koryo, peralatan senjata api mulai digunakan. Hal ini membuat ilmu bela diri mulai ditinggalkan.
3) Masa Modern
Menginjak masa modern, yakni sekitar 1392 sampai 1910, di Korea muncul Dinasti Yi. Pada masa ini, perkembangan Taekkyon mulai menyurut. Dinasti Yi didominasi oleh ajaran Konfusius yang lebih mengutamakan kebudayaan daripada seni beladiri.
Oleh sebab itu, taekkyon mengalami kemunduran. Selain itu, masa tersebut juga merupakan zaman penjajahan Jepang terhadap bangsa Korea.
4) Masa Kini
Pascakemerdekaan Korea dari jajahan Jepang, seni bela diri kembali bermunculan di negara tersebut. Pada saat itu, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mengalami perubahan. Banyak ahli seni bela diri yang mendirikan sekolah untuk bela diri.
Hal yang penting, berkat hubungan kerja sama yang baik di antara sekolah-sekolah bela diri tersebut, akhirnya menimbulkan penyatuan berbagai nama seni bela diri mereka dengan sebutan Tae Kwon Do. Hal ini berlangsung pada 1954.
Kemudian, tanggal 28 Mei 1973, organisasi dunia yang mewadahi beladiri taekwondo pun didirikan dan diberi nama World Taekwondo Federation (WTF).
Kini, ada 156 negara yang ikut bergabung dan menjadi anggotanya. Taekwondo mulai berkembang menjadi sebuah olahraga sejak diikutsertakan pertama kali dalam ajang Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan. Lebih dari 50 negara di dunia kini mempraktikan taekwondo, termasuk Indonesia. ) Selengkapnya "Sejarah Taekwondo..."
Label:
Taekwondo
Tentang Taekwondo
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di Indonesia, olah raga ini juga merupakan olahraga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi,Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan). Selengkapnya "Tentang Taekwondo..."
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi,Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan). Selengkapnya "Tentang Taekwondo..."
Label:
Taekwondo
Langganan:
Postingan (Atom)